Part 2 : Jalan Pintas Mewujudkan “Mimpi Masa Kecil” Lewat Capstone Bangkit Academy

Camelia Regista
9 min read3 days ago

--

Source : Detik.com

Alooo warga, camel kembali xixixi 🙋🏻‍♀️. Camel kan di cerita Part 1 kemarin sudah berjanji ya, kalau camel akan menulis lagi kelanjutan dari cerita perjalanan selama Camel ada di Bangkit Academy. Yaps hari ini camel kembali untuk menepati janji itu dan gak kerasa, tau-tau Juli lagi, padahal keknya Camel belum lama juga menulis story lika-liku itu.

Pas awal-awal ikut Bangkit, sempat camel mention di cerita sebelumnya kalau hari-hari rasanya lekat dengan overthinking. Kurang lebih kalau divisualisasikan dalam kalimat tuh ya kek gini :

“Camel bisa gak ya, tackle materi advance”

“Camel bisa gak ya, ngadepin dan nuntasin si capstone ini. Tapi camel kan juga gak pande technical yang gimana-gimana”

Tapi semua itu tergantung niat aslinya, kalau niatnya emang kita mau belajar dan put in mind kalau kita nih bisa ya InsyaAllah bisa. Asli deh, growth mindset itu penting banget untuk menjaga semangat kita gak putus ditengah jalan. Soalnya banyak juga yang berguguran ditengah jalan sebelum menemui garis finish. Camel jadi ingat salah satu kutipan dari Bangkit yang ini.

Dokumentasi punya Camel : Potret Student Team Meeting 3

Btw, di cerita kali ini camel akan lebih banyak cerita hari-hari saat mengerjakan capstone. Capstone tuh rasanya nano-nano banget, asli sumpah gak bohong. Capeknya ada, sedihnya ada, senengnya ada, pokoknya Bangkit itu tempat belajar semuanya. Dari aspek technical sampe ke non-technical camel bener-bener ketemu di Capstone ini. Oh ya, di Bangkit ini Alhamdulillah camel masuk ke jalur entreupreneur.

Fyi, di Bangkit 2024 ini jalur capstone dibagi jadi 2 mahzab besar jalur produk dan jalur company. Dimana jalur produk dibagi jadi 2 lagi yakni entrepreuneur dan jalur produk itu sendiri. Keduanya hanya memiliki perbedaan di hasil akhir aja. Dimana kalau yang ikut jalur entrepreuneur kalau project capstone nya potensial bisa aja dapat kesempatan di inkubasi Rp140 juta xixixi. Tapi kalau product gak ada kesempatan di Inkubasi. Penasaran ya? Daftar dah Bangkit 2024 Batch 2 dan cobain sensasinya mwehehehe

Camel masuk ke entrepreuner track ini gak serta merta gitu aja warga, tapi ada seleksi. Bangkit nih ya bener-bener, lingkungannya kompetitif banget. Kek apa ya :

“Bukan Bangkit namanya, kalau gak ada seleksi dalam seleksi”

Bayangin, kita udah effort untuk bisa masuk bangkit dengan segala rangkaian test nya yang bikin sumringah. Mau capstone pun kami harus seleksi lagi 😣 huaaaaa. Liat aja nih potret di bawah, Camel mau masuk entreupreuneur track aja harus bersaing dengan 503 cohort Bangkit yang lain dan hanya ada 200-an aja kalau gak salah yang terpilih. Gokil gak tuh mwehehee

Potret email penerimaan email entrepreneur track punya Camel xixixi

Seperti biasa, kalau udah diterima pasti ada apa ? ya, ada onboarding pastinya

Potret Onboarding session entreupreneur track

Ya, pada intinya di sesi tersebut nampak dijelaskan hak dan kewajiban apa yang mesti kita lakukan selama menjadi cohort di capstone jalur ini wkwkwk. Agak lumayan kaget, tapi tak mengapa. Bangkit kan emang hobinya ngagetin dan plot twist banget 🤦‍♀️ wkwkwk. Sesederhana ada notifikasi discord dari server Bangkit aja, camel udah bertanya-tanya (((apaan lagi nih))) Hahahaha.

Lanjut nih ya, kita cerita di masa capstone nya. Ini part paling seru tapi buat emosi meluap-luap juga. Tapi tetap harus sabar, soalnya camel anak baik wakakakaka. Sebelum jauh-jauh cerita, camel mau buka awalannya dengan kalimat ini :

“Capstone Bangkit adalah cobaan yang wajib dicobain”

Asli gak bohong, minimal kalau gak dapat inkubasi kita bakalan dapat hikmah yang begitu banyak. Kali ini harus percaya sama Camel, pas awalan bangkit seperti yang camel bilang di cerita sebelumnya. Belum apa-apa kami sudah disodori materi seputaran growth mindset. Terus di minggu-minggu selanjutnya kita harus berkelahi dengan keterampilan materi soft skill lainnya.

Jujur saja, camel masih bertanya-tanya “sebenernya ini dipakainya pas kapan sih?” (pertanyaan yang sebenernya gak perlu ditanyaain wkwkwkw). Tapi, begitu masuk chapter capstone. BOOM! keterampilan soft skill dan doa tentunya, malah jadi “sayap” kita menyelesaikan setiap milestone di capstone sampai akhirnya kita beneran bisa presentasi di depan para judges (Camel lupa ambil potret pas judging, keburu tegang duluan hahaha). Penasaran sama ceritanya ? gass ngeng langsung dibaca di bawah ini :

Benar-benar merasakan “Change Managament” saat Capstone

Camel termasuk anak yang sering banget baca buku tentang management, salah satu panutan Camel yakni Bapak Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. salah satu akademisi, praktisi bisnis, serta ada salah satu buku dari beliau yang camel senangi judulnya “Self Driving”. Jadi ingat, dulu pas camel masih kecil camel punya cita-cita yang kerjaannya “ngurusin orang sama ngurusin benda”. Tapi karena camel belum tau itu namanya apaan, akhirnya camel nyemplung sana-sini. Kadang nyemplung ke UI/UX, kadang nyemplung di data, kadang nyemplung di product, bahkan kadang nyemplung di bidang pengajaran. Sempat putus asa lagi (emang hidupnya begitu, kadang ada masanya untuk berputus asa kadangkala juga ada waktunya untuk BANGKIT). Kek mikir

ini sebenernya bidang yang pernah camel cemplungin bakalan bawa camel ke satu tujuan yang mana sih ? bakal berguna dimana sih ?

Semua terjawab di capstone Bangkit, camel benar-benar dipertemukan dengan teman-teman yang strong di technical. Tapi akan selalu ada kekurangan sebagai pelengkap dari dinamika tim.

Ya, kami tidak terlalu familiar dengan aspek-aspek non-technical.

Singkat cerita, Camel dipilih sama teman-teman di dalam group tersebut untuk menjadi Project Manager. Karena memang, sejauh ini yang paling banyak di aspek non-technical ya Camel. Selain berperan sebagai PM, camel juga diamanahi untuk menyelesaikan aspek bisnisnya. Menantang bukan ?

Berbekal pengalaman dulu pernah ikut salah satu program Kampus Merdeka yakni Kredensial Mikro Mahasiswa di ITB yang berkaitan dengan business start-up. Ya sudah, Camel sanggupi saja walaupun emang agak berat tapi tak apa akan tetap Camel coba.

Ada camel disini, potret pas camel ikutan KMMI ITB xixixi. Btw source fotonya dari sini

Namanya capstone pasti ada aja rintangannya, mulai dari anggota tim yang keluar tiba-tiba, beberapa tim technical yang susah klop dengan kebutuhan bisnis, dan bumbu-bumbu yang lain yang mewarnai capstone team camel. Tapi pegangan camel pada saat itu hanya :

“Fokus pada apa yang bisa dikendalikan”

Ya, mau bagaimanapun tetap saja hal-hal yang diluar dari kuasa kendali kita akan tetap sulit untuk dikendalikan. Sesederhana, teman tim yang tiba-tiba keluar di H-1 pengumpulan final submission :

“I’m Okayy Gwenchanaaa. Semangat, kita kan anak bimbingan Bangkit!”

Tapi untungnya, jauh sebelum kabar tersebut terdengar. Camel dengan teman-teman yang lain khususnya MD, CC, dan APM camel sendiri sudah mengatur posisi untuk kita bisa sampai di proyek yang sudah di definisikan. Yaps, pada saat itu akhirnyaa kita melakukan change mangement. Dimana, demi tercapainya tujuna yng sudah di definisikan. Kita rela memperlebar kepakan sayap supaya semua bisa dikerjakan tanpa meninggalkan pekerjaan utama kita. Sederhananya, di capstone kita berperan ganda. Kalau dibuatkan list ya :

Camel : Kerjaannya ngurusin administrasi capstone dan jadi HR juga, ngurusin flow business, research, bikin konsep A-Z sampe jadi voice over dadakan pun dijabanin 😲

Mbak Kay : Kerjaannya, tadinya buat bantuin camel juga untuk sama-sama di Business. Tapi nyatanya, Dia juga harus berkelahi dengan UI/UX Design, Salindia kelompok, pokoknya yang berbau dengan brand guidline project. Itu nyarinya di Mbak Kay. Sayang banyak-banyak pokoknya sama Mbak Kay ❤️

Mas Fami : Kerjaanya menterjemahkan design ke codingan yng tidak manusiawi dan menerima banyak request dari tim business wkwkwk. Ngoding sampe jam setengah empat pun tetap dijabanin 🙈

Mas Roby : Ini mah apapun masalahnya, lempar sticker jadi penengahnya. Si paling punyaa tensi rendah kalau orang-orang dalam kelompok lagi pada tinggi tensinya. Gak begitu pandai mengoding, tapi tetap mau mencoba. Donatur terbesar kelompok kami juga, riset kan butuh dana ya sebagai apresiasi. Tentu saja yang rela mengeluarkan dana. Terima kasih Bapak Roby 😎

Mas Daffa : Ngurusin Website project kita wkwkw, tpi oke punya website hasilnya xixixi. Orangnya kritis juga tapi gak ngajak tawuran. Terima kasih Mas Dapoy 😉

Mas Sahrul : Ngurusin ML di project kita, paling susah banget connect dengan camel awowkowkwokw, tapi tak apa kita semua masih dalam tahap belajar. Tetap semangat dan jangan menyerah 😭

Gimana-gimana ? seru kan dinamika tim kita hahaha. Role nya apa tapi yang dikerjain tuh apa. Tapi tak mengapa, ini bagian dari perjalanan untuk kita bertumbuh. Jadi aman saja yang penting apa ? yang penting bertanggung jawab dan benar-benar bisa submit final submission entrepreneur (GTM & Final Brief dkk) nya tepat waktu dan maksimal.

Potret Abis isi Project Brief, Tapi ini fotonya punya Mbak Kay yang dikirim ke group

Wkwkwkwkw, dengan komposisi tim yang ada dan ditinggal satu orang tim H-1 sebelum launch dan tiba-tiba. Alhamdulillah, bangga banget bisa submit ini 7 menit sebelum deadline. Whoossssh yang penting sudah mengusahakan yang maksimal ditengah-tengah tim pada tumbang, hal wajib ke kejar hal yang opsional, sesederhana buat video promosional juga berhasil direalisasikan.

Masa yang paling riweuh (baca: repot) juga terjadi pas mau masuk live judging. Siapkan script, kembali membaaca apa yang sudah dibuat dan masih banyak lagi. Belum lagi :

“Gabisa bahasa engresss, Hahaha”

Tapi ya, tetap kami berpegang teguh bahwa warga bangkit itu selalu dibekali dengan sifat growth mindset. Harus bisa, kudu bisa, wajib bisa.

“Akan selalu ada cara untuk akal yang mau berpikir, tubuh yang mau berusaha, serta hati yang mau berdoa”

Bah, ternyata pas masuk ruang virtual judging tiba-tiba ciut lagi nyalinya. Melihat kelompok lain kok rasanya bagus-bagus banget yaa. Tapi memang benar hukum alam mengatakan kalau rumput tetangga selalu lebih hijau dibandingkan rumput sendiri. Satu pesan yang selalu camel lontarkan tatkala kawan satu perjuangan di capstone ini meragukan proyeknya dan merasa berbeda (baca: lebih buruk) dari yang lain

“Menjadi berbeda nampaknya tidak terlalu buruk”

Lalu, plot twistnya yang terjadi adalah seperti ini :

Selalu mereka ingat, ini potret salah satu chat camel dengan salah satu tim capstone

Saking seringnya, camel menyebut kalimat tersebut. Kawan yang lain pun highlight yang sama :

Potret chat camel dengan Mbak Kay

Begitulah kira-kira kelakuan Camel saat berperan sebagai PM di kelompok ini. Semua bisa dikerjakan, asalkan tenang karena ujungnya akan ada energi positif yang bisa tumbuh.

“Tenang membawa kita untuk menang”

Semoga lelah kita semua berhasil menembus cahaya inkubasi yaa kawan-kawan huhu. Aamiin Allahuma Aamin, tapi kalaupun gak dapat ya gak apa-apa mau gimana lagi. Harus bersyukur juga kalau dapat hikmahnya xixixi.

Btw camel mau sisipkan kenangan ini disini juga yaaaa. Walaupun selama capstone tiada hari tanpa bertengkar tapi pada akhirnya Alhamdulillah bisa menyelesaikan ini dengan baik.

Wujudkan Mimpi jadi “Pengisi Suara Klip Video” Alias Voice Over

Ini juga gak kalah gokilnya hahaha, bayangin camel dari kecil tuh, selalu kagum sama suara orang-orang yang suka mengisi suara iklan-iklan di TV. Kek

“keren yaa punya suara sebagus itu, enak banget di dengerin. Ngomong aja gak fals, begimana nyanyi”

Nah, dari kalimat sederhana kayak gitu secara gak sadar camel selalu melatihnya suaranya camel tiap hari bak presenter papan atas 🤣. Yaudah jadilah videonya seperti diatas xixixi. Gimana? Bagus gak suaranya Camel? Semoga bagus ya xixixi.

Pokoknya dari konsep, script, sampe rela-relain untuk rekam suara pas lagi tumbang-tumbangnya camel tetep jabanin wkwkw. Makasih banyak yaa buat teman-teman capstone nya camel udah manut banget pas camel mengajukan permintaan untuk buat video ini dan camel yang jadi VO nya wkwkw. Akhirnya, walau belum di hire jadi teteh-teteh pengisi iklan beneran. Minimal pernah menjadi VO untuk project nya sendiri. Makasih juga untuk Bangkit.

Sudah ceritanya segitu saja, capek camel ngetiknya. Nanti kalau ada cerita baru lagi di Bangkit atau setelahnya. Camel akan buat Part 3 nya xixixi. Sampai bertemu lagi warga.

“Singkat, Padat, Cahaya Inkubasinya tolong, Aamiin.”

Sampai jumpa teman, dadahhhhhh~~ 👋

--

--